Kang Maman – Ada Harga Ada Kualitas?
Pertama-tama, doa kami semua untuk seluruh korban Air Asia, semoga
damai di sisi-Nya, dan semua keluarga yang ditinggal diberi kekuatan dan
ketabahan [aamiin]. Juga, doa kami
untuk keselamatan seluruh anggota Basarnas, dan tim pencari korban dan badan
pesawat.
Rakyat tahu ada hukum supply [and] demand:
Jika permintaan tinggi tapi persediaan barang rendah, harga pasti naik. Rakyat
juga kerap mencium adanya “orang-orang jahat”, yang sengaja menimbun barang agar
barang hilang di pasaran, lalu permainkan harga semaunya. Meraih keuntungan
sebesar-besarnya tanpa peduli teriakan nurani rakyat, yang kantong dan perutnya
sudah ngos-ngosan.
Tapi rakyat kebanyakan yang sudah pusing dengan penghasilan yang
pas-pasan, tak lagi mau dipusingkan dengan hitung-hitungan—soal perbandingan
pasokan dan permintaan. Bagi mereka simpel: Itu urusan negara dan penguasa; eksekutif
juga legislatif, yang telah mereka pilih untuk mewakilinya, yang telah mereka
gaji lewat pembayaran pajak yang mereka patuhi.
Bagi rakyat, yang utama ‘terjangkau dan aman’. Yang boleh menjulang
tinggi hanya langit. Di bawah langit tidak boleh, dan semua harus terjangkau.
Namun semua orang juga tahu, ada semacam “fatwa” yang tak bisa diabaikan,
termasuk dalam soal harga, pelayanan, dan keselamatan konsumen dan rakyat. Pertama,
aturan wajib ditegakkan. Pelaku pelanggaran peraturan, operator atau regulator
harus disidangkan, dan keselamatan konsumen harus diutamakan—baik dalam soal
transportasi, hingga soal produk makanan dan minuman.
Dan satu
terakhir, ada becandaan dari Cipan [Cici Panda] tadi: Apakah karena nonton TV itu gratis, lalu kualitas pertanyaan presenter-nya
seadanya? Pengisi acara dan acaranya juga semaunya? 'Kan? Semoga tidak.
Yang harus ditanamkan dan diyakinkan kepada rakyat, sebagaimana
dicontohkan dalam obat generik: Mahal bukan jaminan, murah belum tentu murahan.
(Maman
Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar