Kang Maman:
Di lengkung langit malam Oktober 2013
di bawah kerlip 27 gemintang; 27 Oktober
di bawah kerlip 27 gemintang; 27 Oktober
bayi kecil yang dipersiapkan hampir 2 bulan, meneriakkan tawa
pertamanya
yang oleh orang tuanya, Trans 7, ia diberi nama menggelitik: Indonesia Lawak Klub
dengan akta lahir: “Mengatasi Masalah Tanpa Solusi”.
Semula, ILK meledakkan tawa seminggu sekali, lalu dua kali, dan sejak Februari 2014, bertanggung jawab untuk menghibur warga bangsa 5–6 kali seminggu. Dan alhamdulillah, terus berjalan hingga kini, dan semoga terus melangkah [aamiin].
Semula, ILK meledakkan tawa seminggu sekali, lalu dua kali, dan sejak Februari 2014, bertanggung jawab untuk menghibur warga bangsa 5–6 kali seminggu. Dan alhamdulillah, terus berjalan hingga kini, dan semoga terus melangkah [aamiin].
Terantuk kritik, terdera maki, terlambung karena pujian, terbelai
senyum puas pemirsa, kami terima dan lalui dengan semangat untuk selalu
menjadikan ILK semakin hari semakin baik.
Di belakang
layar, dengan penuh dedikasi, bekerja tanpa keluh teman-teman kreatif; tim
produksi; wardrobe dan make up; editor; techincal produser; technical
support; transmisi; mechanical
engineering; audio man; lighting man; properti; campers; program director; floor
director; control room person;
sosok-sosok di belakang layar; master
control room; promosi; hingga bagian iklan, bergandengan tangan, bersatu
padu dengan para komedian terhebat di negeri ini untuk memberikan sajian yang
menghibur tanpa mencelakakan, tanpa melukai, dan tanpa menghina logika dan
merendahkan harkat kemanusiaan. Dan, tentu saja kami ada dan kami “besar” seperti
sekarang karena sosok-sosok di depan dan di belakang layar, menyatu dengan
penonton, pemirsa setia kami, menjadi “trisula”: senjata kuat bagi Indonesia Lawak Klub.
Di belakang
layar, banyak cerita indah; banyak cerita penuh nuansa kemanusiaan. 3 kru
kreatif kami di tengah kerja keras, malah berbadan dua; seorang sudah melahirkan, seorang lagi bulan depan (Diandra), dan satu lagi menyusul, Eka.
Di depan panggung, 2 panelis kami mengakhiri kesendiriannya: Fitri
Tropica dan Rico Ceper. Dan kerap harus tetap menghibur meski tertimpa musibah.
Saat sedang live, Ronal diberitakan,
orang tuanya masuk rumah sakit karena serangan jantung. Bianca Liza, tidak bisa
menggerakkan badannya. Dan, satu sahabat kami telah berpulang: Mamiek Prakoso.
Doa kami untukmu, Mas, maka tersenyumlah bersama kami di surga sana.
Itulah kami,
harapan kami hanya satu seperti tersurat dalam penyair, Pablo Neruda. Pablo
Neruda mengatakan:
“Ambil saja
napas ini dariku jika kamu memohon,
ambil juga
udara ini, tapi
jangan ambil
dariku tawamu
...”
...”
Pemirsa,
teruslah tertawa bersama kami karena: “Jangan pernah ambil tawamu, atau kami
akan ‘binasa’.”
Indonesia Lawak Klub, rumah semua komedian Indonesia, yang “mengatasi masalah tanpa solusi”.
Kami ada,
untuk membuat Indonesia tertawa. (Maman
Suherman)
***
Selamat ulang tahun, ILK, kami mencintai“mu” dan semua para penelis-penelisnya.. :)
Sukses selalu buat INDONESIA LAWAK KLUB, teruslah "mengatasi masalah tanpa solusi!" :D
***
Selamat ulang tahun, ILK, kami mencintai“mu” dan semua para penelis-penelisnya.. :)
Sukses selalu buat INDONESIA LAWAK KLUB, teruslah "mengatasi masalah tanpa solusi!" :D
0 komentar:
Posting Komentar