Kang Maman – Media Darling
“Sekarang kita memasuki era lebih mengutamakan keinginan,” kata Ari
Kriting, “daripada kebutuhan,” salah satu fenomenanya ‘media darling’. Di mana karena keberhasilan
propaganda atau kehumasan di antaranya, seseorang menjadi buruan dan
incaran media. Apa saja dilakukan orang itu, penting atau tidak, perlu
diketahui publik atau tidak, terus saja diberitakan oleh media. Lama-lama, kita
pun jadi semata ingin tahu, bukan karena butuh.
Kata kunci malam ini ‘darling’;
sayang; cinta. Cinta itu rasional, sayang pun harus objektif. Dan objektif itu
bukan tidak berpihak, tapi berpihak kepada kebenaran. Dan kalau dikejar apa itu
kebenaran, tanyakan nuranimu sejujurnya karena dia tidak akan pernah berbohong.
Dan untuk sosok yang menjadi media darling:
“Jangan terus-terusan mikirin pencitraan, lalu melupakan perasaan,” kata Fitrop [Fitri Tropica].
“Jangan terus-terusan mikirin pencitraan, lalu melupakan perasaan,” kata Fitrop [Fitri Tropica].
Berkarya nyatalah agar tak cuma jadi kesayangan media, tapi kesayangan semua
orang.
Dan untuk
media: “Jangan lebay! Bahkan, alay pun tahu batasan.”
Dan juga
ingat kata Fitrop, “Kalau sayang, jangan membutakan. Karena cinta itu
menggenggam, bukan mencengkeram,” apalagi mencelakakan. (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar