Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Senin, 13 Oktober 2014

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 13 Oktober 2014 (Perlukah Mengikuti Trend?)

Kang Maman Perlukah Mengikuti Tren?

Pertanyaan paling menohok malam ini: “Ikut tren biar keren?”

Adorno dan Hokheimer mengingatkan agar kita harus hidup dengan berpijak pada pemikiran dasar bahwa apa yang tampak itu tak pernah apa yang sesungguhnya. Karena[nya], kita pun diminta untuk perlu untuk tidak percaya pada apa yang tampak dari orang lain. Penampilan fisik adalah tipuan terbesar yang mengelabui kita dari kenyataan. Koruptor kelas kakap selalu berpakaian jas dan dasi serta naik mobil mewah. Pelaku kejahatan terhadap kemanusiaan, adalah orang-orang yang berpenampilan terhormat dan necis.

Jadi, teringat kata Peter Drucker bahwa, “Pandangan umum, yakni pandangan yang selalu diikuti banyak orang, hampir selalu salah.” Dengan kata lain, pandangan umum atau tren, selalu menyesatkan kita. Mode atau tren selalu menggiring kita untuk berpikir dan bertindak dengan pola yang sudah umum, yang sudah diterapkan orang lain, namun tak selalu cocok untuk hidup kita.

Jadi, jika kita terseret  dalam kehidupan demi hanya mengikuti mode atau tren, maka kita akan terperosok dalam penipuan dan ketertipuan.

Jika kita mengikuti mode secara buta, kita akan hidup dalam kepalsuan. Karenanya, atas dasar apa pun dan untuk apa pun (termasuk dalam menyikapi tren), buka mata, buka telinga, dan buka hati. Seperti kata Cak Lontong, “Kalau cuma ikut tren, bukan berarti Anda keren, justru karena nggak keren.”

Jadi, tegas kata Cipan [Cici Panda], “Manusia bukan maneken, be yourself.” Atau seperti kata Crist Novoselic, bassist Nirvana, “Don't follow trend, follow your heart.” (Maman Suherman)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter