Kang Maman – Rumput Tetangga Lebih Hijau
Sangat mungkin rumput kita lebih hijau—paling tidak sama hijau dengan
rumput tetangga—tetapi rumput tetangga terlihat lebih hijau karena kita
menatapnya dari jauh. Jarak selalu menipu pandangan. Bulan yang terlihat indah
di tengah gelap gulita, memberi bias keemasan di malam pekat, sebenarnya bila
dilihat dari dekat adalah sebuah padang tandus yang berlubang-lubang oleh
meteor. Bebukitan yang agak gundul, botak pitak di sana sini, bila dilhat dari
jauh tetap saja terlihat biru. Semuanya baru jelas bila terlihat lebih dekat.
Mungkin,
rumput kita lebih hijau atau sama hijau dari rumput tetangga, tetapi rumput
tetangga terlihat lebih hijau karena “ketamakan dan kurangnya rasa syukur pada diri
kita,” kata Ust. Maulana tadi. Sampai-sampai Rasullah bersabda:
“Sekiranya
anak Adam punya sebuah lembah emas, niscaya dia akan meminta tambah satu lagi.
Sekiranya dia telah punya dua lembah emas, niscaya dia akan meminta lagi. Tidak
akan puas kantong mulut seseorang, kecuali jika sudah penuh dengan tanah (sudah
meninggal).”
Kesimpulannya,
fenomena “wang sinawang” dalam istilah Jawa, atau fenomena fatamorgana, memang
mampu mempesona mata, tapi tidak mempesona jiwa.
0 komentar:
Posting Komentar