Kang Maman – Birokrasi Kompleks
Sosiolog Jerman, Max Weber, mengatakan, birokrasi modern ialah cara paling
efisien untuk mengorganisasi sejumlah besar orang untuk tugas-tugas yang
kompleks.
Dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, sudah menjabarkan
dengan tepat, dengan menetapkan 8 sendi pelayanan yang harus dilaksanakan oleh
instansi pelayanan publik, yaitu: Sederhana; jelas dan pasti; aman; terbuka;
efisiensi; ekonomis; adil yang merata; dan tepat waktu.
Faktanya, sepanjang diskusi tadi, masih saja muncul keluhan seperti
yang tergambarkan dalam puisi W.S. Rendra:
“...
Dan birokrasi menjadi berlebihan
Dan birokrasi menjadi berlebihan
tanpa kegunaan –
menjadi benalu di dahan
...”
Atau seperti lagu pembuka tadi dari Slank, “Terima sogok kalau urusan
mau dilancarkan; lebih sibuk berebut jabatan, pakai topeng, sikut sana, jilat
sini, bual situ, daripada melayani masyarakat; pokoknya birokrasi ngerepotin!” Dan Iwan Fals mengejeknya
sebagai, “Tikus kantor yang suka berenang di sungai yang kotor. Tikus-tikus
berdasi yang suka ingkar janji, tak kenal kenyang, rakus-rakus bukan kepalang.
Kerjanya datang menteror, cerdik, licik, dan bertingkah tengik.”
Tentu seperti kata Kang Denny tadi, “Tidak semua aparat bikrokrasi
seperti itu.” Masih banyak aparatur yang baik, yang patuh pada panca prasetia
Korpri-nya, yang masih ingat janji ketiganya,
“Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat di atas kepentingan pribadi dan
golongan.” Dan, “Menegakkan kejujuran, keadilan, dan disiplin serta meningkatkan
kesejahteraan dan profesionalisme.”
Konklusinya, aparat keparat yang langgar janjinya, langgar panca
prasetia-nya, yang selalu berprinsip, “Kalau bisa dipersulit, mengapa
dipermudah; kalau bisa mengutip high cost,
mengapa harus menerima ongkos yang irit,” harus segera mengetuk hati nuraninya.
Inginkah ia terus disebut sebagai pemakai topeng kepalsuan, benalu pengisap
darah masyarakat, dan tikus kotor pengerat uang dan hati rakyat?
Dan sebaliknya, terima kasih kami semua untuk aparat beradab, yang kuat
dalam karakter, baik dalam tabiat, yang taat pada sumpahnya, cepat, tanggap,
dan tepat dalam melayani masyarakat. Untuk semua aparat birokrasi, harus selalu
diingat: Birokrasi jangan sampai membuat rakyat jadi crazy, memaki, dan sakit hati! (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar