Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Selasa, 17 Juni 2014

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 17 Juni 2014 (Teman tapi Mesra)

Kang Maman Teman tapi Mesra

Pada dasarnya, ada 7 tipe hubungan yang sering disatu-artikan sebagai TTM. Yang statusnya oleh Komeng disebut outsourcing, tapi oleh Tria dikatakan, “Kalau memang mutualistis, kenapa tidak dilanjutkan?”

Tipe pertama TTM itu: Teman ngobrol. Kalimat paling kunci, “Enggak kok, kami enggak pacaran, kami cuma teman ngobrol.” Padahal, mereka saling jalan, cuma enggak ada yang berani “nembakduluan.

Yang kedua: Teman kencan. Tidak pacaran, tidak memiliki ikatan hubungan, tapi keduanya masih bisa berkencan dengan orang lain, tapi sering ketemu lalu melakukan hubungan diam-diam.

Yang ketiga: Seeing each other. Ini taraf penjajakan. Jalan bersama, tapi masih berkencan juga dengan masing-masing pasangan.

Kemudian yang keempat: TTM, HTS, atau friend with benefits, no-strings-attached. Ini yang kita sebut selalu sebagai hubungan “teman tapi mesra”.

Yang kelima: Lovers. Tidak terikat satu sama lain, tapi mereka sama-sama memiliki perasaan yang dalam. Mereka tidak saling mengikat diri, umumnya karena salah satu atau keduanya sudah menikah, tapi tetap melakukan hubungan.

Lalu ada keenam: Significant frothers. Ini lebih platonis. Tidak melakukan hubungan seks, tidak seperti kekasih, tapi kalau salah satunya pacaran dengan yang lain, yang satunya cemburu.

Yang ketujuh: Mantan tapi mesra. Memilih memutuskan hubungan lebih karena perbedaan keyakinan, orang tua tidak setuju, atau LDR [long-distance relationship]. Tapi sekalinya ketemu, mereka kembali bermesraan. 

Ada yang tidak pernah melakukan salah satu di antaranya? Saya curiga semua pernah melakukannya.

Tetapi, terlepas dari pro kontra soal TTM, ada satu yang menarik dari Cipan [Cici Panda] bahwa ada TTM yang tujuannya untuk mencari kesejahteraan. Inilah TTM kedelapan yang sebenarnya sangat indah, di mana kita bisa menjalin pertemanan dan kemesraan yang tiada henti dengan Sang Maha Cinta. Seperti tergambar dalam doa seorang sufi perempuan, Rabi'ah al-Adawiyah. Doanya begini:

“Wahai Tuhanku, di langit bintang-gemintang makin redup, berjuta pasang mata telah terlelap, dan raja-raja sudah menutup pintu gerbang istananya. Begitu pula para pencinta telah menyendiri bersama kekasihnya. Tapi aku kini bersimpuh di hadapan-Mu, mengharapkan cinta-Mu karena telah kuserahkan cintaku hanya untuk-Mu.

Ya Ilahi, malam telah berlalu dan siang menjelang datang. Aduhai, seandainya malam tidak pernah berakhir, alangkah bahagianya hatiku sebab aku dapat selalu berteman dan bermesra-mesraan hanya dengan-Mu. Ilahi, demi kemuliaan-Mu, walaupun Kau tolak aku mengetuk pintu-Mu, aku akan senantiasa menanti di depan pintu karena cintaku telah terikat dengan-Mu.

Ya Tuhan, jika aku menyembah-Mu karena takut akan api neraka, maka bakarlah aku di dalamnya. Dan jika aku menyembah karena berharap surga, maka campakkanlah aku dari surga. Tapi jika aku menyembah-Mu semata karena cintaku hanya kepada Engkau, maka janganlah Engkau sembunyikan keindahan-Mu yang abadi.”

Bermesraan dengan-Nya, Dia yang dekat jika kita dekat, galau akan hilang, damai pun akan datang. (Maman Suherman)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter