Kang Maman – Teman tapi Mesra
Pada
dasarnya, ada 7 tipe hubungan yang sering disatu-artikan sebagai TTM. Yang
statusnya oleh Komeng disebut outsourcing, tapi oleh Tria dikatakan, “Kalau memang mutualistis, kenapa tidak dilanjutkan?”
Tipe pertama
TTM itu: Teman ngobrol. Kalimat paling kunci, “Enggak kok, kami enggak pacaran,
kami cuma teman ngobrol.” Padahal, mereka saling jalan, cuma enggak ada yang
berani “nembak” duluan.
Yang kedua: Teman kencan. Tidak pacaran, tidak memiliki ikatan hubungan, tapi keduanya
masih bisa berkencan dengan orang lain, tapi sering ketemu lalu melakukan
hubungan diam-diam.
Yang ketiga: Seeing each other. Ini taraf penjajakan. Jalan bersama, tapi masih berkencan juga
dengan masing-masing pasangan.
Kemudian
yang keempat: TTM, HTS, atau friend with benefits, no-strings-attached. Ini yang kita
sebut selalu sebagai hubungan “teman tapi mesra”.
Yang kelima: Lovers. Tidak terikat satu sama lain, tapi mereka sama-sama memiliki perasaan
yang dalam. Mereka tidak saling mengikat diri, umumnya karena salah satu atau
keduanya sudah menikah, tapi tetap melakukan hubungan.
Lalu ada
keenam: Significant frothers. Ini lebih platonis. Tidak melakukan hubungan seks,
tidak seperti kekasih, tapi kalau salah satunya pacaran dengan yang lain, yang
satunya cemburu.
Yang ketujuh: Mantan tapi mesra. Memilih memutuskan hubungan lebih karena perbedaan
keyakinan, orang tua tidak setuju, atau LDR [long-distance relationship]. Tapi
sekalinya ketemu, mereka kembali bermesraan.
Ada yang
tidak pernah melakukan salah satu di antaranya? Saya curiga semua pernah
melakukannya.
Tetapi, terlepas
dari pro kontra soal TTM, ada satu yang menarik dari Cipan [Cici Panda] bahwa
ada TTM yang tujuannya untuk mencari kesejahteraan. Inilah TTM kedelapan
yang sebenarnya sangat indah, di mana kita bisa menjalin pertemanan dan
kemesraan yang tiada henti dengan Sang Maha Cinta. Seperti
tergambar dalam doa seorang sufi perempuan, Rabi'ah al-Adawiyah. Doanya begini:
“Wahai Tuhanku, di langit bintang-gemintang makin redup, berjuta pasang mata telah terlelap,
dan raja-raja sudah menutup pintu gerbang istananya. Begitu pula para pencinta
telah menyendiri bersama kekasihnya. Tapi aku kini bersimpuh di hadapan-Mu,
mengharapkan cinta-Mu karena telah kuserahkan cintaku hanya untuk-Mu.
Ya Ilahi, malam telah berlalu dan siang menjelang
datang. Aduhai, seandainya malam tidak pernah berakhir, alangkah bahagianya
hatiku sebab aku dapat selalu berteman dan bermesra-mesraan hanya dengan-Mu. Ilahi, demi kemuliaan-Mu, walaupun Kau tolak aku
mengetuk pintu-Mu, aku akan senantiasa menanti di depan pintu karena cintaku
telah terikat dengan-Mu.
Ya Tuhan,
jika aku menyembah-Mu karena takut akan api neraka, maka bakarlah aku di
dalamnya. Dan jika aku menyembah karena berharap surga, maka campakkanlah aku
dari surga. Tapi jika aku menyembah-Mu semata karena cintaku hanya kepada
Engkau, maka janganlah Engkau sembunyikan keindahan-Mu yang abadi.”
Bermesraan
dengan-Nya, Dia yang dekat jika kita dekat, galau akan hilang, damai pun akan
datang. (Maman Suherman)
Selasa, 17 Juni 2014
Home »
NoTulen ILK
» NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 17 Juni 2014 (Teman tapi Mesra)
0 komentar:
Posting Komentar