Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Selasa, 10 Juni 2014

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 10 Juni 2014 (Organ Tubuh Bernilai Rupiah)

Kang Maman Organ Tubuh Bernilai Rupiah

Berbagai alasan melatarbelakangi terjadinya transplantasi dan jual beli organ tubuh manusia. Ada hukum formal yang mengatur, ada aturan agama yang menggariskannya. Jelas tegas, misalnya, tidak boleh dilakukan dengan zalim, membunuh dan menjual orang untuk diperjualbelikan organnya, dan berbagai tindakan kebatilan dan memudaratkan lainnya. Pidana 10 tahun penjara plus denda 1 miliar.

Di sisi lain, transplantasi organ tubuh untuk menyelamatkan kehidupan orang lain juga tersaji di depan mata. Ada yang ikhlas mendonorkan organnya tanpa pamrih: Pak Dahlan Iskan, contohnya. Ia menerima transplantasi liver dan membiayai seorang jurnalis untuk juga mentransplantasi liver. Terlepas dari soal pro kontra, izinkan untuk mendeskripsikan apa yang tadi diucapkan oleh Jarwo Kwat.

Ada seorang anak yang sangat benci kepada ibunya. Begitu besar kebencian yang dirasakannya, bukan karena ibunya jahat dan tidak perhatian kepadanya, tapi semata karena mata ibunya cacat sebelah. Ketika Sekolah Dasar, sang anak sering diejek teman-temannya dengan sebutan “anak Si Buta”.

Pernah suatu ketika si ibu memanggil dan tersenyum kepadanya ketika dia sedang berkumpul dengan temannya, bukan sebuah senyum yang didapatkan si ibu, tetapi sumpah serapah yang dilontarkan sang anak. Sang anak berkata di depan ibunya bahwa dia benci ibunya karena ibunya buta dan dia ingin ibunya mati saja.

Tahun berganti. Sang anak telah memiliki keluarga sendiri dan selama itu ia tidak pernah mau lagi tinggal dengan ibunya. Suatu kali sang ibu berkunjung ke rumah anaknya. Ketika sang ibu berada di depan rumah anaknya, bukannya dipersilakan masuk, tapi diusir dengan penuh cacian.

Ibu meninggalkan rumah itu dengan wajah sedih. Ia jatuh sakit dan akhirnya meninggal. Para tetangga mengabarkan kepada sang anak, sang anak tidak merasa sedih atas kepergian ibunya. Seorang tetangga lalu mengirimkan sepucuk surat dari sang ibu. Dalam suratnya, ibu hanya mengatakan:

“Maafkan saya jika selama ini membuatmu malu.

Nak, mata ibu memang cacat sebelah. Karena ketika kamu masih berusia tiga tahun, kamu terjatuh ketika bermain sehingga matamu buta sebelah. Karena tidak ingin melihat matamu buta sebelah, ibu memberikan mata ibu sebelah untukmu, Nak.

Ibu tidak peduli harus kehilangan sebelah mata demi kamu agar kamu tetap sempurna.”

Di akhir surat, sang ibu mengatakan bahwa dia begitu mencintai sang anak dan ingin sekali memeluk sang anak. Yang dia bayangkan, ketika anaknya tergolek jatuh dan kehilangan sebelah mata.

Tercekat kerongkongan sang anak ketika membaca dan tak kuasa butiran air mata mengalir dari sudut matanya. Dadanya sesak dipenuhi perasaan haru dan bersalah teramat dalam.

***

Semua orang ingin sempurna, dan manusia memang makhluk paling sempurna di mata Sang Khalik. Tapi bila ada yang tak sesempurna diri kita, tak ada hak bagi kita untuk mencela atau menjauhinya. Karena bisa jadi, kita ini sempurna karena bantuan sosok yang kita anggap tidak sempurna itu. Kita sempurna karena ada yang berkorban untuk kesempurnaan kita.

Kamu bisa memberikan hati nuranimu tanpa memperjualbelikan organ hatimu dengan cara peduli pada sesama. Jadi, teruslah jaga tubuhmu, dan rawat hati nuranimu! (Maman Suherman)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter