Kang Maman –
Problematika Anak Sekolah
Apa yang
diakui secara jujur oleh Cici Panda, sejalan dengan hasil penelitian di Inggris
dan di Amerika Serikat oleh Wilson, Snyder dan Sickmund. Karena mengalami trauma
kekerasan di rumahnya, anak pun terbiasa mengembangkan cara pandang yang salah
bahwa kekerasan adalah cara penyelesaian masalah yang wajar dan benar.
Orang tua
yang bersumbu pendek, akan membuat anak menganggap: memiliki sumbu pendek,
mudah meledak, mudah marah—bahkan kepada guru sendiri—adalah sebuah kewajaran.
Jadi, kata
kuncinya: siapa sebenarnya yang salah? [segmen 1]
***
Kalau menyimak
Undang-Undang Sisdiknas [Nomor] 20 [Tahun] 2003, ada 2 poin yang menarik. Bahwa
hukuman itu boleh kok di sekolah, dengan syarat satu: hukuman itu untuk
mendisiplinkan, bukan untuk menyakitkan. Itu kata kunci yang pertama.
Kata kunci
yang kedua, hukuman terbaik bagi siswa adalah—yang diucapkan Cipan: suri tauladan.
Karena TERDIDIK ITU BERADAB, TIDAK BIADAB. [segmen 2]
***
Ada pro
kontra soal full day, tapi tersirat: Jangan sampai orang tua
yang gagal menjalankan kewajiban, lalu murid dan guru dipenjara lebih lama di
sekolah. Apalagi kondisi dan fasilitas sekolah kita belum sama, terlalu
bias kota—tadi diistilahkan dengan kalimat “international school”.
Dan kalimat
istri Kang Denny menarik:
Rumah
adalah sekolah pertama; orang tua adalah guru utama.
Jadi,
daripada full day school, lebih baik full day cinta. Anak mendapatkan
kearifan di sekolah, mendapatkan kasih sayang di rumah, dan menemukan
pengalaman berharga di masyarakat.
Soleh
Solihun menutup:
Jangan diwajibkan, biarkan orang bebas memilih mau full day atau tidak. [segmen 4]
Jangan diwajibkan, biarkan orang bebas memilih mau full day atau tidak. [segmen 4]
***
Sekolah
jangan jadi beban, tapi jadikan tempat berbagi pengetahuan yang
menyenangkan sekaligus membahagiakan. Karena aku tahu maka aku bahagia.
Pengetahuan itu membahagiakan, tidak membebankan, dan tidak menderitakan.
Dan harus
diingat, pada setiap kenakalan anak (mohon maaf), lokasi perbaikannya
sesungguhnya bukan pada anak, melainkan pada orang tua si anak.
Karenanya,
kata Soleh Solihun dan juga Pak Marwoto:
Ing ngarso
sung tulodo; suri tauladan adalah kunci. (Maman Suherman)
saya atas nama BPK. SAMSUL dari MADURA ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH KARYO,kalau bukan karna bantuannya munkin sekaran saya sudah terlantar dan tidak pernaah terpikirkan oleh saya kalau saya sdh bisa sesukses ini dan saya tdk menyanka klau MBAH KARYO bisa sehebat ini menembuskan semua no,,jika anda ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH KARYO no ini 082301536999 saya yakin anda tdk akan pernah menyesal klau sudah berhubungan dgn MBAH KARYO dan jgn percaya klau ada yg menggunakan pesan ini klau bukan nama BPK. SAMSUL dan bukan nama MBAH KARYO krna itu cuma palsu.m
BalasHapus