Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Senin, 04 Juli 2016

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 4 Juli 2016 (Maaf di Jempol, Maaf di Hati)

Kang Maman Maaf di Jempol, Maaf di Hati

Imam Malik rahimahullah pernah menangis ketika hendak berbuka puasa. Saat ditanya oleh muridnya, “Kenapa guruku menangis?” Imam Malik menjawab, “Aku sedih melihat makanan yang banyak ini karena teringat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Baginda Nabi berbuka dengan makanan yang sedikit tapi ibadah beliau sangat banyak. Sedangkan aku, berbuka dengan makanan yang banyak tapi ibadahku sangat sedikit.”

***

Dan hari ini baru saja aku terima selembar surat perpisahan yang isinya senada dengan yang disampaikan teman-teman tadi di ILK [Indonesia Lawak Klub]. Begini isinya; 

Saudaraku, aku akan pulang...
Sudah 29 hari bertamu, namun sering kali aku ditinggal sendirian.
Walau sering dikatakan istimewa, pembawa berkah, namun perlakuanmu sungguh tak luar biasa.
Oleh-olehku nyaris tak kausentuh, Al-Qur’an hanya dibaca sekilas, kalah dengan update status smartphone dan tontonanmu. 

Shalat tak lebih khusyuk, kalah bersaing dengan ingatan akan lebaran.
Tak banyak kauminta ampunan karena sibuk menumpuk harta demi THR dan belanjaan.

Malam dan siangmu tak banyak dipakai berbuat kebajikan, kalah dengan bisnis yang sedang panen saat Ramadhan.
Tak pula banyak kau bersedekah karena khawatir tak cukup buat mudik Ramadhan [lebaran].

Saudaraku...
Aku sungguh seperti tamu yang tak diharapkan.
Hingga sepertinya tak akan menyesal kautinggalkan,
bahkan kauharapkan segera pergi.
Padahal aku datang dengan kemuliaan, seharusnya tak pulang dengan kesia-siaan.

Percayalah...
Aku pulang belum tentu akan kembali datang
Sehingga seharusnya kau menyesal telah menelantarkanku.

Mungkin ada sehari lagi kita bersama
Semoga kau sadar sebelum aku benar-benar pulang.
Karena umurmu hanyalah cerita singkat yang kelak akan dipertanggungjawabkan dengan panjang.

Terakhir kupesankan:
Saling memaafkanlah satu sama lain. Karena memberi maaf merupakan ajaran Islam yang sangat mulia, termasuk kebaikan hati yang dapat menghindarkan diri dari permusuhan dan dendam yang tidak pernah padam. Ingatlah akan isi Qur’an surah Asy-Syuura [42] : 40, “Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan serupa, maka barang siapa memaafkan dengan baik maka pahalanya menjadi tanggungan Allah. Sungguh Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.”

Memaafkan adalah puncak kemuliaan hati orang yang disakiti dan orang yang dizalimi.

Dan jangan lupa cium tangan dan kaki kedua orang tuamu, minta maaflah dan minta ridho-nya.
Karena sabda Rasul, “Ridho Allah tergantung ridho orang tuamu.”
Dan jangan pernah lupa, doakan mereka jika mereka sudah berpulang.

Sekian surat dari saya.

Bumi Allah, hari ke-29 Ramadhan, 1437 H
Tertanda
Saudaramu yang sangat mencintaimu
Yang memberimu malam yang lebih baik dari 1.000 bulan

RAMADHAN

***

Rabbana, ya Allah
Pertemukan kembali kami dengan saudaraku yang mencintaiku dan yang sangat kucintai: Ramadhan-Mu, Ramadhan ya karim. (Maman Suherman)
Share:

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter