Kang Maman – Ramadan Datang Hati pun Riang
Puasa itu menahan; menghimpun sabar dalam melaksanakan ketaatan, sabar
dalam menahan diri dari terjerumus kemaksiatan, dan sabar menghadapi garis
hidup yang terasa menyakitkan. Puasa adalah perisai (penghalang) dari perbuatan
sia-sia dan pelindung dari siksa neraka. Karenanya umat Islam begitu merindukan
kehadirannya.
Dan insya Allah, dengan puasa dan amalan-amalan Ramadan, kita dapat
menghapus 6 perkara yang dapat menghilangkan amal baik kita, yaitu: [1]
Sibuk dengan aib orang lain sehingga lupa pada aib sendiri. [2] Hati
yang keras, yang terkadang lebih keras dari batu karang (sulit menerima nasihat).
[3] Hubbun dunya (cinta terhadap dunia), segala aktivitas hanya
tertuju pada kenikmatan dunia, lupa hari esok di akhirat. [4] Sedikit
rasa malu. Jika seseorang telah kehilangan rasa malu maka akan melakukan apa
saja tanpa [takut] dosa. Yang kelima, panjang angan-angan, merasa hidupnya masih
lama di dunia sehingga enggan bertobat. Dan [6] kezaliman yang tak
pernah berhenti, kecanduan berbuat maksiat (sulit meninggalkan kemaksiatan).
Insya Allah, samudra untuk membersihkan diri dari 6 perkara itu adalah berpuasa
dan amalan-amalan di dalam Ramadan. Bulan yang di dalamnya ada malam yang lebih
baik dari 100 bulan (lebih baik dari 83 tahun), sebuah usia yang belum tentu kita
capai. Di malamnya ada hari di mana Al-Qur’an diturunkan, yang menjadi pegangan
kita untuk melangkah dari kegelapan menuju cahaya—minadzhulumati ilan-nur.
Jadi, sambut Ramadan sepenuh cinta, karena sungguh celaka diri ini jika
selepas Ramadan tak ada yang berubah dari diri kita.
Dan ingat, ada satu doa yang paling bagus dibaca pada lailatul qadar,
yang Nabi ajarkan kepada Aisyah radhiyallau ‘anha. Dan mari kita
hafalkan dari sekarang:
“Allahumma innaka ‘afuwwun karim, tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni; Ya
Allah, Engkau yang Maha Pengampun lagi Maha Pemurah, Engkau senang mengampuni
hamba-hambaMu, karena itu ampunilah dosa-dosaku.”
Selamat datang, bulan yang siang harinya mulia.
Selamat datang, bulan yang malamnya pun mulia;
di mana napas dan tidur kita pun mendapat pahala,
dosa pun diampuni, doa pun diterima.
Marhaban, ya Ramadan. (Maman Suherman)