Kang Maman – Hilangnya Dunia Anak
Terima kasih, Enno, Joshua, yang telah mengisi masa kecil kami dan
mengingatkan kembali tentang dunia anak dan indahnya masa anak-anak. Juga,
terima kasih, Kafin Sulthan, yang telah mengingatkan kami semua tentang
ajaibnya dunia dan masa anak-anak (tepuk tangan untuk mereka semua). Dan, mari
sejenak menyimak kisah nyata ini.
Anak ini lahir kembar 14 tahun lalu dari pasangan sederhana (kuli
upahan), Bapak Yakin dan Ibu Yanna. Oleh kedua orang tuanya ia diberi nama
Yuyun dan kembarannya laki-laki diberi nama Yanna [Yayan]. Yuyun rajin
salat dan rajin belajar untuk mewujudkan cita-citanya menjadi guru. Tak aneh,
ia terus meraih juara sejak SD hingga SMP. “Hanya anak harta berharga kami,
merekalah yang kuperjuangkan dalam hidup,” papar ibundanya.
2 April lalu sepulang sekolah, siswi kelas VIII SMPN 5 Satu Atap Padang
Ulak Tanding Rejang Lebong Bengkulu tak kembali lagi ke rumahnya. Dua hari
berselang, 4 April, tubuhnya ditemukan telah tewas membusuk. Rupanya sepulang
sekolah saat melintas kebun karet seperti biasanya, ia dicegat 14 begundal
mabuk, lalu memerkosanya beramai-ramai dan kemudian dibunuh dan dibuang ke
dalam jurang. “Saya melihat tubuh anak saya, tangan dan kakinya terikat,” duka sang
ayah tak tertahan.
Yuyun anak kita tak cuma kehilangan masa kecil, tak cuma kehilangan
dunia anak-anaknya, tapi tubuhnya dihempas ke jurang dalam dan nyawanya pun
direnggut dan dihilangkan. Yuyun, tak ada lagi binar bola matamu yang lebih
kuasa ketimbang kata saat kau berujar, “Ibu, saya ingin menjadi guru.” Tak ada
lagi Yuyun anak kita.
Selamat jalan, tidurlah, Nak, damailah dalam pelukan Sang Maha Pengasih
dan Penyayang. Kami keluarga besar Indonesia
Lawak Klub malam ini menyampaikan duka terdalam, dan dari tempat ini mengajak
semua pemirsa dan orang tua:
SETOP KEKERASAN DALAM BENTUK APA PUN,
SETOP KEKERASAN SEKSUAL,
SETOP KEKERASAN TERHADAP ANAK,
DAN AJARKAN ANAK LAKI-LAKI KITA UNTUK TIDAK MEMERKOSA.
Negeri ini sudah masuk dalam keadaan darurat kekerasan seksual. Setiap
2 jam, 3 perempuan Indonesia mengalami nasib
seperti Yuyun, menjadi korban kekerasan seksual. Jadi, setop kekerasan, segera
wujudkan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual, dan cintai anak-anak kita
semua. (Maman Suherman)