Kang Maman – Raja Jalanan
Saya ingin menyimpulkan pembicaraan kali ini dengan cerita seorang
pemuda yang dengan penuh rasa bangga memacu mobil barunya yang mewah bernilai
miliaran rupiah.
Ia lewati anak-anak yang sedang bermain sambil melempar-lemparkan
sesuatu di tepi jalan. Ia tak terlalu memperhatikannya karena melaju dengan
kencang. Tiba-tiba dia melihat seorang anak kecil lain yang muncul dari arah deretan
mobil-mobil yang diparkir di sisi jalan. Sebuah batu menimpa mobil barunya.
Ditekannya rem mobilnya dengan kuat. Dengan geram, ia turun menghampiri anak
yang melemparkan batu tadi. Amarahnya memuncak, dan ditariknya anak itu. “Apa
yang kau lakukan? Lihat, akan berapa butuh biaya untuk memperbaiki mobil saya?”
ujarnya sambil hendak memukul anak itu.
Si anak ketakutan dan pucat. “Maaf, Tuan, saya tidak tahu harus
melakukan apa lagi saat ini. Saya melempar batu itu karena tidak ada satu pun
yang mau berhenti saat ini, mobil juga motor.” Dengan terbata-bata, si anak menunjuk
ke arah belakang. “Itu di sana ada kakakku yang lumpuh. Dia tergelincir, jatuh
dari kursi roda. Saya tak kuat mengangkatnya, tapi tak seorang pun yang mau
berhenti dan menghampiri untuk menolong. Maukah Tuan membantuku untuk
mengangkatnya kembali duduk di atas kursi roda?”
Sang pemuda tertegun, segera menuju ke lelaki itu, dan diangkatnya lalu
dipapahnya menuju kursi rodanya. Luka di lutut yang memar diusapkannya dengan
sapu tangan mahalnya. “Terima kasih, Tuan, semoga Tuhan membalasnya. Ini
sebotol air untuk membersihkan tangan Tuan yang kotor.
Si pemuda kaya itu kian tertegun menatap kepergian mereka berdua.
Dengan berbalik arah, perlahan ia menuju ke mobilnya. Walau kerusakan yang
didapatnya bukan hal yang sepele, tapi ia memilih untuk tidak memperbaiki
mobilnya. Sebagai pesan pembelajaran penting dalam menjalani roda kehidupan di
sekitar orang-orang di sekitarnya.
“Janganlah melaju terlalu cepat
dalam hidupmu, karena terkadang ada seseorang yang sampai harus melemparkan
sebuah ‘batu’ hanya untuk sekadar menarik perhatianmu.”
Jadi, mau anak motor, mau anak mobil, tolong ingat:
Sabar memang tak mudah,
karena surga memang tak murah.
Jangan taruh nafsumu di gas,
pakai hati agar berhati-hati.
Utamakan keselamatan, bukan kecepatan. (Maman Suherman)