Kang Maman – Ojek Online vs Ojek Pangkalan
Tadi ada yang membandingkan opang atau olin (ojek pangkalan atau ojek online), seperti perbandingan antara
paguyuban dan patembayan. Tetapi pada dasarnya sama: melayani pelanggan dari
satu titik tumpuan menuju ke satu titik tujuan. “Pemenangnya” adalah siapa yang
mampu memberi pelayanan maksimal—kata Cak Lontong—yang memberi kepuasan kepada
pelanggan.
Kepuasan pelanggan tercapai andaikan ada 4-AN:
Pertama, pelanggan mendapatkan kemudahAN. Kedua, sebagai raja, konsumen atau pelanggan harus mendapatkan
keuntungAN. Dan penyedia jasa harus
siap jadi “keset” atau “talenan” bila terjadi ketidakpuasan pelanggan, bukan
malah dilawan dengan berjuta alasan. Ketiga, pelanggan butuh solusi,
mendapatkan semaksimal mungkin bantuan dan kepastiAN. Dan nomor satu yang dibutuhkan, dua sisi dari satu mata uang
adalah: kepercayaan dan kejujurAN.
Dua teman di samping saya mengatakan—dan membisikkan, ada dua hal yang
sederhana tapi jangan dipandang
enteng: senyuman tukang ojek dan tidak bau badan.
Terakhir, kepada penyedia jasa layanan opang atau olin, yang hebat itu
yang bisa memecahkan “misteri” yang tidak mudah ini, yakni: produsen kerap
bahkan selalu berpegang pada prinsip, “Kami tidak mungkin bisa memuaskan setiap
orang.” Tetapi ingat, setiap orang akan selalu mengatakan, “Saya orang yang
harus kamu puaskan.”
Dan di atas segalanya, opang atau olin, carilah rezeki yang halal,
setelah menunaikan yang fardu. Maka kamu akan dicintai penghuni bumi dan
penghuni langit, karena Tuhan tak membedakan pangkalan atau online. Dan tidak pernah salah alamat
dalam mengirimkan dan mengantarkan rezeki-Nya; selalu tepat sampai kepada
tujuan, dan tidak maju atau mundur sedetik pun. Itulah inti dari jasa
pengantaran. (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar