Kang Maman – Iba Dibalas Dusta
Daripada pamer keburukan, masih lebih baik pamer kebaikan. Tak usah
berpraduga, toh kita tidak bisa menerobos relung hati seseorang. Mungkin saja
mereka memang ingin mengajak dan menebar
“virus” kebaikan dengan tulus.
“virus” kebaikan dengan tulus.
‘Pamer’ mungkin dekat dengan ‘pamrih’, tetapi tidak semua kebaikan
cukup dengan bahasa kalbu. Apakah kita ingin mengatakan, saat nabi-nabi
bersabda dan mengajak kepada kebaikan di hadapan publik, itu juga pamer? Tentu
tidak.
Jadi, sekali lagi, jual beli kebaikan lebih baik daripada jual beli
keburukan. Jual beli ‘iba’ lebih
baik daripada jual beli ‘aib’. Tapi, peduli jauh lebih utama. Dan
sebaliknya, dusta dengan menjual iba, sungguh teramat nista.
Dan ingat satu: Jangan lukai orang lain dengan pamermu yang menjurus
ria dan berlebihan, tapi niatkanlah
untuk apa yang disebut Bang Komeng tadi, tahadduts
bin ni’mah (untuk memuji dan mensyukuri nikmat-Nya), dan semacam fastabiqul khairat (mengajak orang-orang
berlomba melakukan kebaikan).
*
Dan malam ini, kita sekaligus mengenang satu sosok manusia yang
berlimpah kebaikan; yang menebar “virus” senyum dan tawa, menghibur dan
membahagiakan orang selama hampir setengah abad.
Dia seorang komedian legendaris serbabisa. Lelaki kelahiran Kemayoran,
5 Maret 1939, yang namanya tak pernah terhapus dalam peta sejarah dunia hiburan;
dalam peta sejarah dunia seni, khususnya seni komedi Indonesia.
Dan kami, keluarga besar Indonesia Lawak
Klub dan anggota Persatuan Seniman Komedi Indonesia,
bangga memilikinya, mewarisi kariernya, dan menjadi penerusnya. Dan dia teramat
layak dianugerahi penghargaan INDONESIA LAWAK KLUB di Hari Komedi, 27 September
tahun ini.
Bagi kami, jejak yang ditinggal lelaki yang pernah menjadi kondektur
bus PPD jurusan Lapangan Banteng–Pasar Rumput ini, sesuai inisial namanya: BS; baik sekali bagi komedi
negeri ini, seperti sahabatnya, Bing Slamet.
Inilah sosok yang kami maksud, sang pemeran peraih 2 Piala Citra,
sutradara, produser, penyanyi, dan komedian serbabisa Indonesia: [Benyamin Sueb]. (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar