Kang Maman – Indonesia Lawak Kemerdekaan
Medali tertinggi dalam kehidupan manusia bukan emas, tetapi
kemerdekaan. Karena manusia pada dasarnya terlahir merdeka, dan tak ada yang
boleh merenggutnya.
Tetapi tidak ada artinya merdeka jika kita menindas kemerdekaan orang
lain. Contoh sederhana dipaparkan Rico Ceper tadi, “Apa artinya merdeka kalau
Anda tidak bisa antre, dan merampas hak orang yang datang duluan?”
Apa artinya merdeka kalau Anda berhenti di lampu merah, tapi Anda rampas hak penyeberang jalan
karena Anda berhenti di atas zebra cross?
Apa artinya merdeka kalau Anda buang sampah sembarangan, yang membuat
hak rakyat untuk hidup bersih dan sehat dan tidak terkena banjir jadi
terlanggar?
Dan, apa artinya kemerdekaan jika masih saja kita menyaksikan para koruptor
dan pengisap darah warga bangsa hidup lebih bebas dan lebih nyaman bahkan lebih
terhormat dari apa yang dikatakan oleh Ronal: kakek kakek kita, para veteran,
para pejuang kemerdekaan, orang-orang baik yang berjuang memerdekakan bangsa,
menegakkan keadilan dan kebenaran?
Tetapi jangan pernah menyerah, hadapi keadaan ini. Terus berjuang, seperti kata Tan Malaka, “Terbentur, terbentur, terbentur, dan terbentuk.” Karenanya, sampai kapan pun kita butuh KPK. KPK bukan dalam arti: Kemerdekaan Pembebasan Koruptor, tetapi: Kemerdekaan Pintu Kemakmuran; Kemerdekaan Pintu Keadilan.
Tetapi jangan pernah menyerah, hadapi keadaan ini. Terus berjuang, seperti kata Tan Malaka, “Terbentur, terbentur, terbentur, dan terbentuk.” Karenanya, sampai kapan pun kita butuh KPK. KPK bukan dalam arti: Kemerdekaan Pembebasan Koruptor, tetapi: Kemerdekaan Pintu Kemakmuran; Kemerdekaan Pintu Keadilan.
Kemerdekaan
bukan akhir, tapi justru awal.
Merdeka senyatanya adalah: Terwujudnya masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur. Dirgahayu negeriku tercinta, Indonesia,
MERDEKA! (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar