Kang Maman – Pilkada Serentak Menghentak
Pilkadas atau pemilihan kepala daerah secara serentak, tentu didasarkan
pada niat baik. Di antaranya disebutkan oleh Cak Lontong, “Demi efisiensi dan
efektivitas.” Karena Pilkadas sungguh tak murah biayanya, tetapi nilai
manfaatnya dan hasilnya harus tetap tinggi dan tak boleh dikorbankan.
Permasalahan calon tunggal di tujuh daerah pemilihan tak boleh
diabaikan. Meski dan harus diputuskan segera karena tidak ada jaminan. Jika
ditunda sampai 2017, akan ada lebih dari satu calon lagi. Bagaimana kalau tetap
calon tunggal lagi di 2017?
Berkaitan dengan mantan napi [narapidana], bahkan ia adalah mantan napi
korupsi dana APBD saat menjabat dahulu, tentu kita percaya dan sangat berharap
rakyat semakin pintar untuk menentukan pilihannya. Cukup bermodalkan apa yang pernah
dikatakan Bung Karno, “Jas Merah (Jangan sekali-kali melupakan [meninggalkan] sejarah).”
Periksa rekam jejaknya, dan jangan beri beban yang tidak ringan pada bangsa
untuk lima tahun mendatang.
Pilkadas jangan cuma bisa bikin uang rakyat tandas, harapan rakyat
makin kandas, dan amblas. Dan buat Anda calon pemimpin, ingat kearifan budaya
bangsa, “Ojo rumongso bisa, nanging bisa
rumongso, lang rumangsani (Jangan merasa bisa, tetapi harus bisa merasa). Dan
yang paling utama, harus mengukur diri: pantas atau tidak pantas.
Dan buat rakyat dalam memilih: Utamakan unsur moralitas, utamakan
kualitas dan kapasitas, bukan popularitas! (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar