Kang Maman – Berpisah atau Bertahan
Perkawinan bahagia dan abadi itu dibangun oleh dua orang baik yang
pemaaf. Dan perceraian, juga digoreskan oleh dua orang baik, namun salah satu
atau keduanya telah menutup pintu maaf karena kebahagiaan telah sirna meski
sudah berusaha diperjuangkan.
Memang semestinya pasangan hidup menjadi tanda titik (.); berhenti.
Saya berhenti mengingat dan mencintai siapa pun kecuali dia. (titik). Tetapi
jika titik berubah menjadi koma, tidak berarti kita pun harus koma. Karena seperti kata Ronal, “Jika memang bersama tidak
bahagia, maka di dalam ‘goodbye’ ada
kata ‘good’. Jika bersama tidak
bahagia, berpisah pilihan yang baik meski itu pilihan terakhir.” Dan bila
titik jadi koma, jangan pernah menghina mantan karena itu sama saja dengan menghina
selera kita, dan menista orang tua anak-anak kita.
“Menikah baik, berpisah mesti baik-baik,” kata Titi DJ. Cerai bukan
tragedi di dalam pernikahan yang tidak bahagia. Bertahan dalam kepura-puraan
dan ketidakbahagiaan, itulah tragedi yang sebenarnya.
Dan terakhir, di situasi apa pun, doa kita pasti sama: Tuhan, jangan
pernah biarkan aku sendiri. (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar