Kang Maman – Pasar Malam
Yang pertama, kita soroti
dulu penculikan. Penculikan nggak
bisa ditoleransi, jelas kejahatan. Dan itu bisa jadi titik masuk untuk
kejahatan yang lebih besar. Human trafficking,
misalnya, perdagangan manusia, terorisme, itu dasarnya penculikan. Tapi kita juga
harus sadar bahwa kadang-kadang penculikan, titik masuknya adalah ulah kita
sendiri, ulah orang tuanya. Misalnya, memamerkan foto anak di Twitter, di
sosial media; sekolahnya, alamatnya, kekayaan kita, kita pamerkan—hal-hal yang
detail kita pamerkan. Itu bisa jadi potensi buat orang menculik anak. Dia
datang ke sekolah anak kita, mengaku temannya bapaknya, dan anak percaya
karena detail tentang bapaknya dia ketahui dari internet. Jadi, hati-hati,
jangan ciptakan itu. Itu yang pertama.
Yang kedua, coba kita balik. Sadar nggak kita bahwa kadang-kadang yang justru lebih merasa sering diculik orang tuanya itu anak. Mau tidur, orang tua belum pulang. Begitu bangun, orang tua masih tidur atau sudah pergi kerja. Jadi, beri kesempatan sesedikit apa pun untuk mencium kening anak, untuk bersama-sama ngobrol di saat sarapan, dan membawa bekal buat anak ke sekolah daripada anak makan makanan yang belum tentu sehat.
Yang kedua, coba kita balik. Sadar nggak kita bahwa kadang-kadang yang justru lebih merasa sering diculik orang tuanya itu anak. Mau tidur, orang tua belum pulang. Begitu bangun, orang tua masih tidur atau sudah pergi kerja. Jadi, beri kesempatan sesedikit apa pun untuk mencium kening anak, untuk bersama-sama ngobrol di saat sarapan, dan membawa bekal buat anak ke sekolah daripada anak makan makanan yang belum tentu sehat.
Dan yang terakhir, beri waktu
sedikit untuk berlibur kepada anak. Tidak harus besar, tidak harus mahal, tidak
harus jauh karena esensi berlibur 'kan
satu: Mengistirahatkan kepala dari urusan dunia, dan mendekatkan hati kepada
orang yang tercinta. Jadi, bisa di pasar malam ini yang gratis, atau ke Trans
Studio yang ada tiketnya, terserah, yang penting kita berlibur. Dan bukan
urusan kaya miskin atau besar kecil karena: Lingkaran walaupun kecil kalau
dia utuh, sudutnya 360 derajat. Tapi lingkaran kalau besar, tetapi tidak utuh,
dia tetap tidak 360 derajat. Untuk membuatnya 360 derajat, kata kuncinya cuma
satu: Bersyukur dan cinta kepada keluarga. (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar