Kang Maman – Sadar Umur
Kalau kita menyimak pernyataan Cak Lontong dan Fitrop [Fitri Tropica],
kita akan dapatkan poin ini:
“Umur bukan semata persoalan angka, juga bukan nomor urut antrean; di
mana yang lebih duluan hadir ke muka bumi akan lebih duluan juga dipanggil, dan
masuk ke dalam bumi untuk selamanya. Karena: yang berusia muda karena takdirnya
bisa saja dipanggil lebih dahulu dari yang sudah renta sekalipun.”
Demikian pula dalam penampilan dan kelakuan. Yang tua bisa tak sadar
usia dan selalu ingin kelihatan muda, dan yang muda sebaliknya, justru ingin
secepatnya kelihatan dewasa.
“Tua muda,” kata Cak Lontong, “adalah semata ukuran umur. Dewasalah
yang menjadi ukuran cara berpikir.”
Jadi, esensi sadar umur sebenarnya adalah menyadari mengenai apa yang
sudah diperbuat sepanjang hidupnya, untuk bekal kehidupan di kemudian hari.
Ini persis seperti bunyi hadis yang diriwayatkan oleh At-Tarmidzi:
Jadi, kesimpulannya: Sadar usia adalah sadar untuk mengisinya sebaik mungkin sebelum kelak tak lagi sadar dan tutup usia untuk selama-lamanya. Ingat kata Fitrop, “Sebaiknya, semakin kita dewasa, berubahlah dari playboy (banyak main) menjadi prayboy (banyak berdoa dan banyak amin). (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar