Kang Maman – Supermarket vs Pasar Tradisional
Tadi udah kita coba simpulkan dari Marcella dan Bedu, poin pertama
bahwa jumlah gray modern (pasar
modern) itu di Indonesia, tahun 2011 ada 18.152. Jadi, naik sekitar 17,6
setiap tahun—pasar modern.
Pasar tradisional turun terus, tersisa tinggal 13.450 pasar di Indonesia, dan pedagangnya ada 12,6 juta. Kalau 1 pedagang itu punya 3 anak—seperti Cak Lontong—dan semuanya dicemplungin ke minyak, kebayang nggak minyaknya? Akan ada sekitar 63 juta orang kan, di situ?
Pasar tradisional turun terus, tersisa tinggal 13.450 pasar di Indonesia, dan pedagangnya ada 12,6 juta. Kalau 1 pedagang itu punya 3 anak—seperti Cak Lontong—dan semuanya dicemplungin ke minyak, kebayang nggak minyaknya? Akan ada sekitar 63 juta orang kan, di situ?
Kalau pasar
tradisional dimatikan, siapa yang bertanggung jawab sama nasib mereka?
Jadi, kita
harus menjaga keseimbangan antara pasar modern dengan pasar tradisional.
Kecuali pemerintah ingin membiarkan dia menjadi pengangguran, untuk mengamalkan
pasal yang disebut Bedu tadi: 34 ayat (1), “Fakir miskin dan anak terlantar
dipelihara oleh negara.” ‘Dipelihara’ bukan ‘dientaskan’. Nah, itu berarti: kalau
sampai mematikan pasar tradisional, seperti itu.
Yang kedua,
dari surveinya Marcella Lumowa dikatakan bahwa, kenapa orang tidak mau ke
pasar tradisional? Ternyata berdasarkan survei itu: karena malas. Malas
kepanasan, malas becek, malas kena copet,
dan sebagainya. Padahal, mereka tahu: “Rajin pangkal pandai, malas pangkal
(bodoh).” Berarti yang ke supermarket? (Bodoh). Enggak, saya tidak mau bilang
begitu, saya cuma mau bilang: hati-hati sama survei. Karena survei suka
mengatakan, “50% pelajar SMA di Jakarta sudah tidak perawan, 50%-nya masih
perawan.” Waktu kita tanya, “Narasumbernya berapa?” “Cuma 2; satu perawan,
satu tidak,” sama-sama 50%.
Yang terakhir, apa yang kita sebut pasar tradisional, pasar modern sekarang, bisa jadi nanti jadi pasar tradisional karena sudah ada online. Jadi, semua berevolusi.
Yang terakhir, apa yang kita sebut pasar tradisional, pasar modern sekarang, bisa jadi nanti jadi pasar tradisional karena sudah ada online. Jadi, semua berevolusi.
Kesimpulannya
adalah, sepandai-pandainya kita menyembunyikan istri muda, nantinya akan tua
juga.
(Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar