Kang Maman – Ganteng-Ganteng Sering Gila
Jadi, kata Cak Lontong tadi, “Menilai
seseorang itu setia atau tidak jangan lewat kemasannya.” Yang jauh lebih
penting siapkan diri untuk realistis menghadapi pilihan karena tidak ada
jaminan kesetiaan dan bakal abadi dalam menjalin cinta. Karenanya, berikan saja
kesetiaanmu yang tinggi hanya kepada-Nya yang di atas, dan berikan kesetiaanmu
kepada kekasihmu tetap dengan pemikiran rasional.
Jadi, ingat, di dalam kata ‘setia’
ada kata ‘ia’. Setia adalah hanya ‘se’, hanya satu dengan ‘ia’, tak ada lagi
mereka yang lain. Di dalam kata ‘setia’ ada deklarasi ‘se-ia’.
Terhadap lelaki keren, ingat ada “jebakan” di dalamnya. Di dalam kata ‘keren’ ada kata ‘kere’. Yang keren bisa saja kere dalam soal kesetiaan. Tapi juga tetap harus diingat, di dalam kata ‘ganteng’ ada kata ‘anteng’, alias dia pun bisa setia dan anteng hanya dengan satu perempuan.
Konklusinya, hubungan cinta sebaiknya bukan hubungan antara orang yang tergila-gila pada kegantengan, bertemu dengan lelaki yang membuat orang lain gila hanya bermodalkan kegantengan. Karena, ia hanya akan bikin gila dan tergilas oleh cinta. Tetapi, hubungan harus antara pencinta dan yang terkasih agar terjalin ‘cinta kasih’. (Maman Suherman)
Terhadap lelaki keren, ingat ada “jebakan” di dalamnya. Di dalam kata ‘keren’ ada kata ‘kere’. Yang keren bisa saja kere dalam soal kesetiaan. Tapi juga tetap harus diingat, di dalam kata ‘ganteng’ ada kata ‘anteng’, alias dia pun bisa setia dan anteng hanya dengan satu perempuan.
Konklusinya, hubungan cinta sebaiknya bukan hubungan antara orang yang tergila-gila pada kegantengan, bertemu dengan lelaki yang membuat orang lain gila hanya bermodalkan kegantengan. Karena, ia hanya akan bikin gila dan tergilas oleh cinta. Tetapi, hubungan harus antara pencinta dan yang terkasih agar terjalin ‘cinta kasih’. (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar