Kang Maman – Anak Adopsi (Anak Angkat)
Jadi teringat kisah seorang petani miskin di Cina, yang menemukan bayi
merah hitungan hari di atas jerami di musim yang bersalju yang menggigit. Ia
rawat bayi itu dan diberinya nama: “Burung Hong Salju”. Saking cintanya, ia
bahkan tak mau menikah karena takut salah memberikan ibu kepada anak itu.
Sampai suatu saat, sang ayah jatuh sakit; paru-parunya bocor dan tak bisa ke
rumah sakit karena miskin.
Anaknya yang beranjak remaja membalas budi baiknya dengan bekerja keras
dan berjuang masuk Sekolah Kedokteran, dan berhasil. Sekali waktu, putrinya
pulang dan menemukan ayahnya yang saat itu berusia 60 tahun sekarat dan tak
bisa bernapas di tempat tidurnya. Ia langsung memutuskan berhenti sekolah demi
merawat ayahnya. “Sekolah bisa ditunda, tetapi tidak napas ayah saya. Sekolah
bisa berhenti, tetapi napas ayah saya jangan berhenti.”
Ketika ayahnya sudah bisa bernapas kembali dan kasihan melihat anaknya
putus sekolah, ia menulis pesan di selembar surat agar anaknya kembali saja
kepada orang tua kandungnya yang masih lengkap yang telah diketahui oleh sang
petani. “Kembalilah kepada keluargamu demi masa depan yang lebih baik.” Sang
putri menjawab, “Ayah adalah langit hidupku. Meski langit runtuh, saya akan
tetap di sisimu karena saya anakmu.”
Oleh dosennya, putri yang cerdas di kampusnya dan ayah angkatnya ini
dibawa ke layar kaca dalam acara ‘Impian Menjadi Kenyataan’. Melalui acara itu,
keduanya mendapat berkah; biaya pengobatan ayahnya ditanggung, dan anaknya
diminta kembali kuliah tanpa harus memikirkan biaya.
Kebaikan berbuah kebaikan. Meski anak itu tidak lahir dari rahim kita (bukan
darah daging kita), tapi dia dan
cintanya bisa lahir dan tumbuh abadi di hati kita. Cinta, bukan semata
diwariskan lewat DNA, tapi melalui
pengasuhan yang tulus dan penuh kasih.
Terakhir, apa pun statusmu (kandung, pungut atau angkat, anak biologis
atau sosiologis), peluk, cium, dan cintai orang tuamu, dan bisikkan kepadanya: “Aku
mencintaimu selamanya, langit hidupku: ayah-ibuku.” (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar