Kang Maman – Pro Kontra 1 Triliun Parpol
Pendanaan Parpol dengan menggunakan anggaran negara bukan hal baru di
muka bumi. Di Amerika Latin dan Eropa, terutama
Jerman dan Skandinavia, itu sudah
diterapkan. Masalahnya jika diterapkan di Indonesia,
akankah itu menghentikan politik transaksional antara Parpol dengan pengusaha
gelap, misalnya? Dan selama kita belum berani transparan, masih
gelap-gelapan, maka penggelapan dana itu masih terbuka lebar. Itu yang pertama.
Yang kedua, yang tidak kalah pentingnya, selama
Parpol dikelola seperti perusahaan pribadi, seperti milik keluarga, alangkah
lucunya kalau negara ikut membiayai. Itu
yang kedua.
Kemudian yang ketiga—satu lagi, selama aturan
undang-undangnya belum dibenahi, jangan lagi misalnya ada wakil rakyat yang Pemilu
dipilih oleh rakyat. Tapi kalau partai sudah tidak suka, lalu ada pergantian
antar-waktu dan diganti oleh Parpol itu atau oleh pemilik Parpol itu, alangkah
lucunya kalau orang-orang melihat pilihan rakyat yang sangat demokrasi
fundamental diganti oleh pilihan pribadi.
Dan dalam hal yang terakhir tadi, Cak Lontong sudah memberikan kode.
Dalam soal uang, kita mesti hati-hati. Karena, uang bisa membuat nurani
terbUANG kalau kita tidak takwa. (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar