Kang Maman – Me-Time
Mudah lelah, padahal pekerjaan tidak seberapa. Mudah marah, padahal
tidak ada sumber pencetus yang signifikan. Acap terdiam karena otak mendadak blank. Nggak tahu mau ngapain,
padahal urusan begitu banyak. Atau, tiba-tiba mellow tanpa mengetahui penyebabnya. Pola makan berubah, sulit
konsentrasi, dari nempel-molor menjadi
insomnia. Itulah tandanya untuk ‘me-time’. “Alone, bukan lonely,” kata
Pak Jarwo; Menyendiri, bukan kesepian. Menikmati beberapa saat untuk berdialog
dengan diri sendiri.
Di dalam ‘me-time’, ada kata ‘met’,
‘i’, dan ‘me’: I met me (aku bertemu saya). Aku menemui diri sendiri yang kerap
kita lupakan karena kita sibuk melayani orang lain.
Me-time adalah cara adil memperlakukan diri sendiri. Dan me-time menjadi penting, persis seperti pantun Pak Jarwo Kwat tadi:
“Dalam diam
aku bertemu damai
Dalam sunyi aku bertemu khusyuk
Dalam sunyi aku bertemu khusyuk
Dan dalam
sendiri, aku bersahabat dengan diriku.”
Bila bersama
orang lain ibarat berada dalam terang, perlu waktu menyendiri dalam gelap.
Karena di saat gelaplah kita bisa melihat indahnya kerlip bintang.
“Dalam keluarga,” kata Cipan [Cici Panda], “me-time penting jika mampu membuat our time (aku dan kamu) semakin intim.” (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar