Temukan saya: @irwanzah_27 di Twitter & @isl27 di Instagram

Kamis, 02 Oktober 2014

NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 2 Oktober 2014 (Kekayaan Kain Tradisional Indonesia)

Kang Maman Kekayaan Kain Tradisional Indonesia

Alhamdulillah, batik tulis kita memperoleh pengakuan dari UNESCO [United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization] sebagai  warisan pusaka dunia dari Indonesia pada 2 Oktober 2009. Makanya, kita menjadikannya sebagai Hari Batik Nasional. “Sayangnya, wakil rakyat kita kemarin waktu dilantik,” kata Kang Denny, “malah tidak pakai batik.” Tidak sebangga Mandela yang bangga ber-batik hingga wafat.

Dan, menatap batik adalah menatap sebuah catatan sejarah, dan cara manusia Indonesia mengekspresikan pikiran dan perasaannya. Mega Mendung Cirebonan: melukiskan kesuburan dengan simbol gerak dinamik awan. Motif Sawat: ceritakan kelurusan niat melalui lukisan kepakan sayap; burung terbang jika tegas arah terbangnya. Parang Rusak: menceritakan ketabahan hati, dilukiskan dengan geometri fraktal lerengan tebing yang tetap tegak meski diterpa ombak. Truntum, yang dipakai Jarwo Kwat: mengisahkan keharuan suami; seorang sultan melihat permaisuri yang setia menunggu suaminya sambil membatik dengan gambar malam berbintang. Dan, Sidomukti: dipakai pengantin karena ‘sido’ berarti terus menerus, dan ‘mukti’ hidup berkecukupan.

Jadi, tidak ada batik yang tidak punya cerita. Sekali lagi, batik menceritakan kecerdasan orang Indonesia memaknai alam. Demikian juga dengan motif kain tradisional, seperti: ulos, songket, besurek Bengkulu, sasirangan, ikat, dan kain-kain tradisional lainnya.

Selamat Hari Batik Nasional, cintai negerimu, cintai karya-karya kecerdasan bangsamu! (Maman Suherman)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

99 Mutiara Hijabers

99 Mutiara Hijabers
Klik gambar untuk membeli

Bandung Konveksi Kaos

Bandung Konveksi Kaos
konveksi kaos murah
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Twitter