Kang Maman – Pekerjaan Malam Hari
Di tengah nostalgia Kang Denny tadi, terselip cerita-cerita tentang perempuan bekerja malam, mengingatkan kita pada puisi Perempuan-Perempuan Perkasa – Hartoyo Andangjaya:
Di tengah nostalgia Kang Denny tadi, terselip cerita-cerita tentang perempuan bekerja malam, mengingatkan kita pada puisi Perempuan-Perempuan Perkasa – Hartoyo Andangjaya:
“Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta, dari manakah
mereka
ke stasiun kereta mereka datang dari bukit-bukit desa
ke stasiun kereta mereka datang dari bukit-bukit desa
sebelum peluit kereta pagi terjaga
sebelum hari bermula dalam pesta kerja
Perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta, ke manakah mereka
di atas roda-roda baja mereka berkendara
mereka berlomba dengan surya menuju gerbang kota
merebut hidup di pasar-pasar kota
Perempuan-perempuan perkasa yang membawa bakul di pagi buta, siapa
mereka
mereka ialah ibu-ibu kita yang berhati baja, perempuan-perempuan
perkasa
akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota
mereka : cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa”
Jadi, bersyukurlah yang mendapat kerja di siang hari, dan bersyukurlah
masih ada orang-orang yang mau bekerja di malam hari.
Keringat
pagi, keringat malam, nilainya sama; sama-sama membasahi bumi agar denyut
kehidupan tetap berdetak. Dan mereka, juga bagian dari rakyat negeri ini. Rakyat
ialah kita, darah di tubuh bangsa, debar sepanjang masa.
Terima kasih,
pekerja malam. (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar