Kang Maman – Hari Olahraga Nasional
Olahraga mengajarkan kita hal-hal baik: Fair play, kejujuran, sportivitas, siap menang, dan siap kalah
secara terhormat.
Berkaitan dengan olahraga prestasi, kita punya sejarah emas olimpiade
dari bulu tangkis. Tapi yang menyedihkan, sejak orde reformasi '98, kita tidak
pernah lagi menjadi juara umum Sea Games kecuali saat jadi tuan rumah. Dan
tradisi emas olimpiade, berakhir di tahun 2008. Beruntung setelah 2001, Angelique
Wijaya menjadi juara tenis Junior Wimbledon. Baru saja (2014) di ganda putri, Tami
Grende berpasangan dengan atlet Cina, kita menjadi juara ganda putri Wimbledon
Junior.
Karenanya, untuk para pengurus, ingat kata Ronal dan Taufik Hidayat, “Bicara prestasi, benahi organisasi, perbaiki nasib atlet!” Dan buat seluruh atlet Indonesia, kami bersama Anda, tetaplah menjadi garuda-garuda perkasa yang terus terbang tinggi untuk meraih prestasi tertinggi.
Kami masih ingin menangis dengan terharu dan penuh bangga, menyaksikan Merah Putih berkibar di tiang tertinggi, dan bersama-sama menyanyikan Indonesia Raya seperti ketika Alan, Susi, Ricky, Rexy, Tony Gunawan, Candra Wijaya, Hendra Setiawan, Markis Kido, dan Taufik Hidayat meraih emas olimpiade. AYO, GARUDA DI DADAKU! (Maman Suherman)
Karenanya, untuk para pengurus, ingat kata Ronal dan Taufik Hidayat, “Bicara prestasi, benahi organisasi, perbaiki nasib atlet!” Dan buat seluruh atlet Indonesia, kami bersama Anda, tetaplah menjadi garuda-garuda perkasa yang terus terbang tinggi untuk meraih prestasi tertinggi.
Kami masih ingin menangis dengan terharu dan penuh bangga, menyaksikan Merah Putih berkibar di tiang tertinggi, dan bersama-sama menyanyikan Indonesia Raya seperti ketika Alan, Susi, Ricky, Rexy, Tony Gunawan, Candra Wijaya, Hendra Setiawan, Markis Kido, dan Taufik Hidayat meraih emas olimpiade. AYO, GARUDA DI DADAKU! (Maman Suherman)
0 komentar:
Posting Komentar