Kang Maman – Tulus atau Modus
Mari sama-sama kita ingat ini satu menit saja ....
Sosok yang tahu 85% persalinan akan alami robekan jalan lahir, pendarahan. 228 ibu meninggal setiap 100.000 persalinan. Tapi, dia tetap berjuang melahirkanmu tanpa pernah meminta kepadamu untuk mengembalikan tubuhnya seperti semula; tak pernah menuntut setetes darah pun yang tumpah saat melahirkanmu untuk diganti olehmu. Juga, sosok lelaki bernama ayah, yang sampai terbungkuk menanggung beban di pundaknya untuk menghidupimu, tapi tak pernah meminta tulangnya diluruskan kembali.
Mungkin sosok-sosok itu masih ada dan terpisah dari rumah, atau mungkin dia sudah berpulang, tapi tak pernah pergi dari hati.
Mari sama-sama kita ingat ini satu menit saja ....
Sosok yang tahu 85% persalinan akan alami robekan jalan lahir, pendarahan. 228 ibu meninggal setiap 100.000 persalinan. Tapi, dia tetap berjuang melahirkanmu tanpa pernah meminta kepadamu untuk mengembalikan tubuhnya seperti semula; tak pernah menuntut setetes darah pun yang tumpah saat melahirkanmu untuk diganti olehmu. Juga, sosok lelaki bernama ayah, yang sampai terbungkuk menanggung beban di pundaknya untuk menghidupimu, tapi tak pernah meminta tulangnya diluruskan kembali.
Mungkin sosok-sosok itu masih ada dan terpisah dari rumah, atau mungkin dia sudah berpulang, tapi tak pernah pergi dari hati.
Juga, pernah nggak mengingat teman seperjalanan dalam hidup; teman
sekerja yang tidak pernah membiarkanmu sulit sendiri; rela membantumu [dan] berada
di sisimu di saat yang baik, juga di saat yang buruk; orang yang bersikap for good times and bad times, i’ll be on
your side forever more?
Mengapa kita tak bisa melupakan mereka itu? Karena mereka tulus. Tulus
adalah bahasa hati yang selalu membekas di hati.
Dari
pembicaraan kita bisa dapatkan:
Modus itu bahasa lidah; mudah dilepeh. Tulus itu bahasa kalbu; selalu dirindu. Modus itu menengadahkan tangan, tetapi tulus itu mengulurkan tangan. (Maman Suherman)
Modus itu bahasa lidah; mudah dilepeh. Tulus itu bahasa kalbu; selalu dirindu. Modus itu menengadahkan tangan, tetapi tulus itu mengulurkan tangan. (Maman Suherman)
***
“Dalam kata modus itu
tidak ada yang namanya rasa tulus. Dalam kata modus hanya ada rasa rakus.
Segala sesuatu yang dilakukan dengan tulus akan membuat jiwa kita semakin
halus, dan membuat hidup kita berjalan dengan mulus.” – Kang Denny (Denny Chandra)
0 komentar:
Posting Komentar